Selamat datang di Website Padepokan Suluk lan Ngudi Ilmu "Ulul Albab" Mojokerto, sebuah Majelis Ta'lim dengan nara sumber KH Dr Wahib Wahab M. Fil I., melaksanakan kegiatan zikir "Suluk" dan mengkaji "Ilmu Salaf dan Modern" setiap Rabu malam pukul 20.00 Wib (Kajian Kitab Untuk Umum), Jumat Pagi pukul 07.00 Wib (Ilmu Tasyawuf) dan Minggu pukul 07.00 Wib (Untuk Kalangan Akademisi/Mahasiswa), di PAS Ngilmu Ulul Albab, Karang Lo - Wates - Mojokerto

Dialog Rosululloh SAW dengan Iblis


Diriwayatkan dari Mu’ad Bin Jabal RA yang berkisah :
Kami bersama Rasulullah SAW di rumah salah seorang sahabat Anshor, dimana saat itu kami di tengah-tengah para jama’ah.  Lalu ada suara memanggil dari luar. “Wahai para penghuni rumah, apakah kamu mengijinkanku masuk, sementara kamu membutuhkanku ?”.

          Rasulullah SAW bertanya kepada para jama’ah, apakah kalian tahu siapa yang memanggil dari luar itu ? Mereka menjawab : “Tentu Allah dan Rasulullah yang lebih tahu”. Lalu Rasulullah SAW menjawab : “Ini adalah Iblis terkutuk, semoga Allah melaknatnya”.

Kemudian Umar RA meminta ijin kepada Rasulullah SAW sembari berkata : ”Ya Rasulullah, apakah Engkau mengijinkanku untuk membunuhnya ?”.

Beliau menjawab : “Bersabarlah wahai umar, apakah Engkau tidak tahu bahwa ia termasuk makhluk yang tertunda kematiannya sampai batas waktu yang telah diketahui (Hari Kiamat) ? akan tetapi silahkan kalian membukakan pintu untuknya. Sebab dia diperintah untuk datang kesini, maka pahamilah apa yang ia ucapkan dan dengar apa yang akan ia ceritakan kepada kalian”.

Ibnu Abbas berkata : “Kemudian dibukakan pintu, lalu ia masuk ditengah-tengah kami. Ternyata ia berupa orang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Ia berjenggot sebanyak 7 helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda. Kedua kelopak matanya terbelah ke atas, sedangkan kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang seperti taring babi. Sementara kedua bibirnya seperti kerbau. Ia datang sembari memberi salam, ”Assalamu’alaika ya Muhammad, Assalamu’alaikum ya jama’atal muslimin”, kata Iblis.

Nabi menjawab : ”Assalamu lillah ya la’iin” (keselamatan hanya milik Allah, wahai makhluk yang terkutuk). Saya mendengar engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluan tersebut wahai iblis ?.

”Wahai Muhammad, saya datang kesini bukan kemauanku sendiri, tapi aku datang kesini karena terpaksa”, Tutur Iblis.

”Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini wahai makhluk terkutuk ?” Tanya Rasulullah SAW.

Iblis menjawab : “Telah datang kepadaku seorang malaikat yang diutus Tuhan Yang Maha Agung, dimana utusan itu berkata : “Sesungguhnya Allah SWT memerintahmu untuk datang kepada Muhammad SAW, sementara engkau makhluk yang rendah dan hina. Engkau harus memberitahu kepadanya, bagaimana engkau menggoda dan merekayasa anak cucu Adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka, lalu engkau harus menjawab segala apa yang ditanyakan Muhammad dengan jujur.

Maka demi kebesaran dan keagungan Allah, jika engkau menjawab dengan bohong, sekalipun hanya sekali sungguh Allah akan menjadikan engkau debu yang bakal dihempaskan angin, dan musuh-musuhmu akan senang”. Wahai Muhammad, maka sekarang saya datang untuk menjawab apa yang engkau tanyakan dengan jujur”.

Rasulullah SAW mulai melempar pertanyaan kepada iblis, “jika engkau dapat menjawab dengan jujur, maka coba ceritakan kepadaku, siapa orang yang paling engkau benci ?”.

Iblis menjawab dengan jujur,  ”Engkau wahai Muhammad, orang yang paling aku benci dan kemudian orang-orang yang mengikuti ajaranmu”.

”Lalu siapa lagi yang engkau benci ?”  Tanya Rasulullah SAW.

”Seorang pemuda yang bertaqwa, dimana ia mencurahkan dirinya hanya kepada Allah SWT,” Jawab Iblis.

”Siapa lagi ?” Tanya Rasulullah SAW.

“Orang alim yang wara’ (menjaga diri dari subhat lagi sabar),” Jawab Iblis.

”Siapa lagi ?” Tanya Rasulullah SAW.

”Orang yang senantiasa melanggengkan kesucian dari 3 kotoran (hadast besar, kecil dan najis),” Tutur Iblis.

”Siapa lagi ?” Tanya Rasulullah SAW.

”Orang yang fakir yang bersabar, tidak pernah menuturkan kefakirannya kepada siapapun dan juga tidak pernah mengeluh penderitaan yang dialaminya,” Jawab Iblis.

”Lalu dari mana engkau tahu dia sabar ?” Tanya Rasulullah SAW.

”Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluh penderitaannya kepada makhluk yang sama dengannya selama 3 hari, maka Allah tidak mencatat perbuatannya dalam kelompok orang-orang yang sabar”, Jawab Iblis.

”Lalu siapa lagi wahai iblis ?” Tanya Rasulullah SAW.

”Orang kaya yang bersyukur”.

”Lalu apa yang bisa memberitahu kepadamu, bahwa ia bersyukur ?”.

”Bila saya melihat ia mengambil kekayaannya diri apa saja yang dihalalkan dan kemudian disalurkan pada tempatnya”.

”Bagaimana kondisimu bila umatku menjalankan sholat ?”.

”Wahai Muhammad, saya langsung gelisah dan gemetar”.

”Mengapa wahai makhluk terkutuk ?”

”Sesungguhnya apabila seorang hamba bersujud kepada Allah, sekali sujud maka Allah akan mengangkat derajat kemuliaan. Apabila mereka berpuasa, maka saya terikat sampai berbuka puasa”.
”Apabila mereka menunaikan ibadah haji, maka saya menjadi gila”.
”Apabila membaca Al Qur’an maka saya meleleh seperti timah yang dipanaskan”.
”Apabila bersedekah, orang yang bersedekah itu mengambil kampak lalu memotong saya menjadi dua”.

”Mengapa demikian wahai abu Murrah (julukan Iblis) ?”

”Sebab dalam sedekah ada 4 perkara yang perlu diperhatikan : Dengan sedekah itu Allah akan menurunkan keberkahan dalam hartanya, menjadi dia disenangi diantara makhluknya, dengan sedekah itu pula Allah menjadikan sesuatu penghalang antara dia dengan neraka dan akan menghindarkan segala bentuk bencana dan penyakit”.

”Lalu bagaimana pendapatmu tentang Abu Bakar ?”

”Ia sewaktu jahiliyah tidak pernah taat denganku, apalagi sewaktu dalam islam”.

”Bagaimana dengan Umar bin Khottob ?”

”Demi Allah, setiap kali saya bertemu dengannya mesti akan lari darinya”.

”Bagaimana dengan Ustman ?”

”Saya merasa malu terhadap orang yang para malaikat saja malu kepadanya”.

”Bagaimana dengan Ali bin Abi Tholib ?”

“Saya berharap kepada Allah untuk tak akan pernah dipertemukan olehnya”.

”Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan umatku berbahagia dan mencelakanmu sampai batas waktu yang telah ditentukan”.

“tidak dan tidak mungkin, dimana umatmu bisa bahagia sementara saya senantiasa hidup dan tidak akan mati sampai batas waktu yang telah ditentukan. Lalu bagaimana  engkau bisa berbahagia terhadap umatmu, sementara saya bisa masuk kapan saja melalui aliran darah dan daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan sungguh saya akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang awam maupun yang bisa membaca Al Qur’an, yang nakal maupun yang rajin beribadah, kecuali hamba Allah yang mukhlis (murni)”.

”Siapa menurut engkau hamba Allah yang mukhlis ?”

Iblis menjawab dengan panjang lebar, ”Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa orang yang suka harta dan suka dipuji, maka ia belum murni karena Allah. Sesungguhnya seorang hamba selagi masih suka harta dan pujian, sementara hatinya selalu bergantung pada kesenangan dunia, maka ia lebih taat kepadaku.

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta harta itu termasuk dosa yang paling besar ?, kemudian cinta kedudukan adalah dosa besar juga.

Saya mempunyai 70.000 anak, sedangkan tiap anak dari jumlah itu memiliki 70.000 setan. Diantara mereka ada yang saya tugaskan untuk menggoda ulama, menggoda para pemuda, menggoda para orang tua, anak-anak muda bagi kami tidak masalah, sedangkan anak kecil lebih mudah kami permainkan sekehendak saya.

Diantara mereka juga ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang yang tekun ibadah, menggoda orang zuhud. Mereka keluar masuk dalam kondisi yang berbeda, dan dari satu pintu ke pintu yang lain, sehingga mereka berhasil dengan menggunakan cara apapun. Saya ambil mereka nilai keihlasan dalam hatinya sedang mereka ibadah tidak karena Allah, sementara mereka tidak merasakan itu.

Apakah engkau lupa Muhammad, kisah seorang rahib yang berbuat ihlas selama tujuh puluh tahun, sehingga dengan doanya ia dapat menyembuhkan penyakit ? Akan tetapi saya tak pernah putus asa menggodanya sampai ia sempat berbuat zina dan membunuhnya dan akhirnya ia mati dalam keadaan kafir. Itu semua berkat saya Muhammad.

Kebohongan berasal dari saya, saya adalah makhluk yang berbohong pertama kali. Orang yang berbohong adalah temanku. Barang siapa yang bersumpah atas nama Allah dengan berbohong, maka ia kekasihku. Menggunjing dan mengadu domba adalah buah santapan dan kesukaanku. Kesaksian dusta adalah penyejuk mataku.

Barang siapa bersumpah dengan menceraikan istrinya (talak), maka hampir tidak selamat sekalipun hanya sekali. Andaikan itu benar karenanya orang membiasakan lidahnya mengucapkan kata-kata tersebut, istrinya haram baginya. Kemudian dari pasangan itu menghasilkan keturunan haram, sehingga semuanya masuk neraka karena gara-gara satu ucapan.

Wahai Muhammad, sesungguhnya ada diantara umatmu yang menunda-nunda sholat. Ketika ia hendak menjalankan sholat maka saya selalu berada padanya dan mengganggunya, masih ada waktu, teruskan engkau sibuk dengan urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan. Sehingga ia menunda sholatnya dan kemudian sholat diluar waktunya. Akibatnya ia akan memikul dosanya kelak.

Kalau saya kalah, maka saya akan mengirim kepadanya salah seorang dari setan manusia yang akan mnyibukkannya. Kalau saya masih kalah juga, maka saya diamkan sampai ia melakukan sholat. Ketika dalam sholatnya saya berkata : meliriklah kekanan dan kekiri, akhirnya ia melirik. Maka pada saat itu wajahnya saya usap dengan tangan saya. Wahai Muhammad, engkau tahu kalau seseorang melirik dalam sholatnya akan menanggung dosanya.

Kalau dalam sholatnya ia mampu mengalahkan saya, sementara ia sholat sendirian, maka saya buat ia tergesa-gesa. Ia seperti ayam sedang makan, begitu tergesa-gesa. Kalau dalam sholat berjamaah, ia akan saya buat mendahului imam karena kepalanya saya tarik. Jika saya masih kalah juga, maka saya perintahkan meremas jemarinya, sehingga bersuara. Sesungguhnya ia termasuk orang yang bertasbih kepadaku. Kalau ia tidak mempan juga, maka saya tiup hidungnya sehingga ia menguap. Saat itulah anak-anak saya masuk dan makin rakus akan dunia dan berbagai perangkapnya.

Bagaimana umatmu bisa bahagia Muhammad, sedangkan saya perintahkan orang miskin untuk tidak sholat dan saya berkata padanya : ”sholat hanya kewajiban orang yang diberi nikmat, kemudian orang yang sakit, akan saya buat ia terlena akan salah satu ayat Allah ” ..... dan tidak apa-apa bagi orang yang sakit (An Nur : 61), padahal tidak apa-apa disini menyangkut tata cara normalnya, bukan tidak apa-apa untuk mninggalkan sholat. Sehingga ia merasa aman ketika meninggalkan sholat, padahal jika ia mati pada saat itu juga, ia termasuk orang yang kafir dan Allah sungguh akan memurkainya.

Bagaimana engkau merasa bahagia wahai Muhammad, sedang saya bisa memurtadkan 1/6 umatmu ?

Kemudian Rasulullah SAW meneruskan pertanyaan : ”Wahai makhluk terkutuk, siapa teman dudukmu ?”.
”Orang yang suka makan riba”.

”Lalu siapa teman dekatmu ?”
”Orang yang berzina”.

”Siapa teman tidurmu ?”
”Orang yang mabuk”.

”Siapa tamumu ?”
”Pencuri”.

”Siapa utusanmu ?”
”Dukun, tukang sihir”.

”Apa yang menyenangkan pandangan matamu  ?”
”Orang yang bersumpah dengan talak”.

”Siapa kekasihmu ?”
”Orang yang meninggalkan sholat Jumat”.

”Wahai makhluk terkutuk, apa yang menyebabkan punggungmu
patah ?”
”Suara ringkik kuda untuk berperang di jalan Allah”.

”Apa yang menyebabkan tubuhmu leleh  ?”
”Taubatnya orang yang bertaubat”.

”Apa yang membuat hatimu panas ?”
”Orang yang beristigfar kepada Allah, baik siang/malam”.

”Apa yang membuatmu malu dan hina ?”
”Sedekah secara rahasia”.

”Apa yang menyebabkan matamu buta ?”
”Sholat sunnah sebelum subuh”.

”Apa yang membuat pecah kepalamu ?”
”Sholat berjamaah”.

”Siapa yang bisa membahagiakanmu ?”
”Orang yang meninggalkan sholat”.

”Siapa orang yang celaka menurut engkau  ?”
”Orang yang dermawan atas nama Allah”.

”Apa yang menyita pekerjaanmu ?”
”Majelis ta’lim”.

”Bagaimana engkau makan  ?”
”Dengan tangan kiri dan jemariku”.

”Dimana engkau berteduh ketika panas ?”
”Di bawah kuku manusia”.

”Berapa kebutuhan yang pernah engkau minta kepada Allah ?”
”Sepuluh macam”.

”Apa saja wahai makhluk terkutuk ?”

”Saya minta agar saya bisa berserikat dengan anak cucu Adam dalam harta dan kekayaan dan anak-anak mereka. Akhirnya Allah mengijinkanku berserikat dalam kelompok mereka”.  ”Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan pada anak-anak dan berilah janji mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan kepada mereka melainkan tipuan belaka”. (Al Isra’ : 64).

Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya akan ikut memakannya. Saya juga ikut memakan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala macam harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari saya yang terkutuk.

Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan istrinya, maka saya akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengarkan dan taat kepada saya.

Begitu pula orang yang mengendarai kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. ”Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki”. (Al-Isra’:64)

Saya memohon kepadaNya agar saya punya rumah, maka kamar mandi adalah rumahku. Saya mohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar adalah masjidku. Saya mohon agar saya punya Al Qur’an, maka syair adalah Al Qur’an-ku. Saya mohon agar punya adzan, maka terompet adalah adzanku. Saya memohon agar punya tempat tidur, maka orang yang mabuk adalah tempat tidurku. Saya memohon agar diberi teman-teman dekat, maka orang yang menginfakkan hartanya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. ”Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu adalah yang sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Al-Isro’ : 27)

Rasulullah SAW bertanya kepada Iblis : ”Andaikan tidak setiap apa yang engkau ucapkan itu didukung oleh ayat-ayat dari kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu”.

Lalu Iblis berkata lagi : ”Wahai Muhammad, saya memohon agar saya bisa melihat anak cucu Adam tetapi ia tidak dapat melihatku. Kemudian Allah menjadikanku bisa mengalir melalui aliran darah mereka. Diriku bisa berjalan sesuai dengan kehendakku kemana saja dengan cara apapun. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak dari yang mengikutimu.

Saya mempunyai anak bernama Atamah (semoga Allah melaknatnya). Ia akan kencing di mata umatmu sehingga mereka tertidur dan akhirnya meninggalkan Sholat Isya’. Andaikan tidak karenanya tentu manusia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum Sholat Isya’.

Saya juga punya anak bernama Mutaqadhi (semoga Allah mengutuknya), tugasnya untuk membangkitkan umatmu untuk memamerkan harta dan kelebihannya, sehingga Allah akan membatalkan 99 dari seratus pahala.

Kemudian anak saya yang lain Kuhyal (semoga Allah mencelakakannya), dimana ia bertugas mengusapi celak mata umatmu ketika berada di Majelis Ta’lim dan ketika Sholat Jumat,  sehingga ia tertidur dan tidak mendengarkan khotib, sehingga hilanglah pahalanya.

Setiap kali pada perempuan keluar rumah, sesungguhnya ada ribuan pasukanku yang megikutinya. Mereka ada yang duduk di pinggulnya, di buah dadanya, di bibirnya, di kukunya dan di lain tempat yang membuat perempuan itu menarik secara dunia. Sehingga ia menabur maksiat yang siap disantap oleh para pemuda.

Lain halnya dengan umatmu yang berjilbab, tentu saya menggodanya tidak lewat cara itu, karena tubuhnya tertutup sangat sulit buat saya kalau masih menerapkan cara itu.

Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikitpun. Akan tetapi saya akan bisa mengganggu dan menghiasi, mengotori pikirannya dan menjanjikan janji-janji palsu. Seandainya saya memiliki kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tak akan membiarkan segelintir manusia di muka bumi ini masih sempat mengucapkan syahadat. Tidak ada lagi orang yang Shlolat dan puasa.

Sebagai mana engkau Muhammad, tidak berhak memberi hidayah sedikitpun kepada siapapun. Akan tetapi tugasmu sama dengan tugasku yaitu mengajak. Engkau adalah utusan dan penyampai amanat dari Allah. Andaikan engkau mempunyai kemampuan untuk memberi hidayah,  tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir kafir-pun di muka bumi ini. Engkau adalah sebagai mana argumentasi (Hujjah) Allah terhadap makhluknya. Sementara saya hanyalah menjadi sebab celakanya orang.

Lantas Rasulullah SAW berkata kepada Iblis : ”Wahai Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih ingin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk syurga ?”.

Iblis menjawab : ”Wahai Rasulullah SAW, ketentuan adanya aku adalah untuk mempertegas adanya engkau, begitu juga sebaliknya. Itulah hukum yang ditetapkan Allah dan aku menikmatinya. Ketentuan telah memutuskan dalam  qalam telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari kiamat nanti. Maka maha Suci Allah yang telah menjadikan engkau sebagai tuan para nabi dan khotib para penduduk syurga. Sementara diriku dijadikan tuan orang-orang yang celaka dan khotib para penduduk neraka. Saya adalah makhluk celaka dan terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepada engkau, dan saya mengatakan sejujurnya”.

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, awal dan akhir, dhohir dan bathin. Dan semoga solawat serta salam sejahtera tetap diberikan kepada seorang nabi yang ummi dan kepada keluarganya yang suci juga para sahabatnya yang setia.


~o~