Selamat datang di Website Padepokan Suluk lan Ngudi Ilmu "Ulul Albab" Mojokerto, sebuah Majelis Ta'lim dengan nara sumber KH Dr Wahib Wahab M. Fil I., melaksanakan kegiatan zikir "Suluk" dan mengkaji "Ilmu Salaf dan Modern" setiap Rabu malam pukul 20.00 Wib (Kajian Kitab Untuk Umum), Jumat Pagi pukul 07.00 Wib (Ilmu Tasyawuf) dan Minggu pukul 07.00 Wib (Untuk Kalangan Akademisi/Mahasiswa), di PAS Ngilmu Ulul Albab, Karang Lo - Wates - Mojokerto

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Keutamaan-keutamaan Bulan Sya'ban



Ichwan Muslim...

Nabi Muhammad SAW bersabda : "Bahwa Rajab itu bulan Allah, Sya'ban bulanKu dan Ramadhan adalah bulan ummat-Ku".

Hadits ini disebutkan dalam kita Al-Jami' karya Imam Suyuti. Para ulama menerangkan maksud hadits ini. Rajab adalah bulan Istigfar, Sya'ban adalah bulan untuk memperbanyak Shalawat kepada Rasulullah SAW, dan Ramadhan adalah bulan memperbanyak bacaan Al-Qur'an.

Dalam sabdanya yang lain : "Keutamaan bulan Sya'ban diatas semua bulan itu seperti keutamaan saya diatas semua para Nabi dan keutamaan bulan Ramadhan diatas semua bulan itu seperti keutamaan Allah ta'ala di atas semua hambaNya".


Nabi SAW bertanya : "Tahukah kamu sekalian, mengapa dinamakan bulan Sya'ban?
Mereka menjawab : "Allah dan RasulNya maha mengetahui".
Jawab Beliau  : "Karena di dalam bulan itu bercabanglah kebaikan yang banyak sekali". ('Raudhatul 'Ulama)

Dari Abi Hurairah RA. Beliau Nabi SAW. bersabda :

"Telah datang kepadaku Jibril pada malam nisfu/pertengahan bulan Sya'ban dan dia berkata : "Hai Muhammad SAW. pada malam ini pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat dibuka. Maka berdirilah dan kerjakanlah shalat kemudian angkatlah kepalamu serta dua tanganmu kelangit".

Rasulullah SAW bertanya : "Hai Jibril, apakah artinya malam ini?"
Maka Jibril menjawab : "Pada malam ini telah dibuka tiga ratus pintu rahmat, maka Allah ta'aalaa mengampuni semua orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, melainkan orang ahli sihir, dukun, orang yang suka bermusuhan, peminum khamer/arak, orang yang selalu melacur atau pemakan harta riba atau orang yang durhaka kepada orang tua, orang yang suka beradu domba dan memutuskan tali persaudaraan, maka sesungguhnya mereka itu tidak akan diampuni sehingga mereka itu mau bertobat dan mau meninggalkan".

Selanjutnya, dari Yahya bin Mu'aadz bahwa dia berkata : "Sesungguhnya didalam kata "Sya'ban" mengandung lima huruf, yang masing-masing huruf itu merupakan singkatan anugrah kepada orang-orang yang beriman.

- Syin: kepanjangan kata syarafun wa ayafaa'atun artinya kemuliaan dan pertolongan, 
- 'ain: kepanjangan kata 'izzatun wa karaamatu artinya keperkasaan dan keutamaan, 
- baa-un: kepanjangan kata birrun artinya kebaikan,
- alifunkepanjangan dari kata ulfatun artinya rasa kasih sayang, 
- nuunun: kepanjangan dari kata nuurun artinya cahaya.

Ichwan muslim sekalian...
Oleh karena itu di dalam Bulan Rajab merupakan kesempatan membersihkan badan, bulan Sya'ban kesempatan membersihkan hati dan bulan Ramadhan kesempatan mensucikan jiwa. Maka sesungguhnya orang yang membersihkan badannya di bulan Rajab, seharusnya dia membersihkan hatinya dibulan Sya'ban, dan barang siapa yang membersihkan hatinya dibulan Sya'ban juga seharusnya membersihkan jiwanya di bulan Ramadhan.

Maka kalau dia tidak membersihkan badannya di bulan Rajab dan tidak membersihkan hatinya di bulan Sya'ban, kemudian kapan/bagaimana dia bisa membersihkan jiwanya di bulan Ramadhan ?

"Sungguh bulan Rajab itu kesempatan untuk mohon ampunan dari segala dosa, bulan Sya'ban kesempatan untuk memperbaiki hati dari segala macam cela dan bulan Ramadhan untuk menerangkan hati/membersihkan hati/jiwa Lailatul Qadar untuk mendekatkan diri kepada Allah ta'aalaa". (Zubdatul Waa'izdiina)

Dari Habib Ahmad bin Novel bin Jindan :

"Bulan Rajab adalah dimana kita menanam, bulan Sya'ban dimana kita mengairi, dan bulan Ramadhan dimana kita memetik"

Dari Nabi SAW. bersabda :

"Barang siapa berpuasa tiga hari dari permulaan bulan Sya'ban dan tiga hari dipertengahan bulan Sya'ban serta tiga hari diakhir bulan Sya'ban, maka Allah ta'aalaa mencatat baginya seperti pahala tujuh puluh Nabi, dan seperti orang yang beribadah kepada Allah ta'aalaa selama tujuh puluh tahun dan apabila dia mati ditahun itu maka dia sebagai orang yang mati syahid".

Dari Nabi SAW. bersabda :

"Barang siapa yang mengagungkan bulan Sya'ban, bertaqwa kepada Allah  serta menahan diri dari perbuatan ma'syiyat/durhaka, maka Allah ta'ala mengampuni semua dosanya dan menyelamatkannya di dalam satu tahun itu dari segala macam bencana dan dari bermacam-macam penyakit". (Zubdatul Waa'izdiina)

Diceritakan dari Muhammad bin Abdullah Az-Zaahidiy bahwa dia berkata : "Kawan saya Abu Hafshin Al-Kabir telah meninggal dunia, maka saya juga menyalati jenazahnya. dan saya tidak mengunjungi kuburnya selama delapan bulan.

Kemudian saya bermaksud akan menengok kuburnya. Ketika saya tidur dimalam hari saya bermimpi melihatnya dia sudah berubah mukanya menjadi pucat, maka saya bersalam kepadanya dan dia tidak membalasnya. Kemudian saya berkata/bertanya kepadanya : "Subhaanallaahi / Maha Suci Allah, mengapa engkau tidak membalas salam saya?".

Dia menjawab : "Membalas salam adalah ibadah, sedang kami sekalian telah terputus dari ibadah".

Kata saya : "Mengapa saya melihat wajahmu berubah, padahal sungguh engkau dahulu berwajah bagus?".

Dia menjawab : "Ketika saya dibaringkan didalam kubur, telah datang satu Malaikat dan duduk disebelah kepala saya seraya berkata : "Hai situa yang jahat, dan dia menghitung semua dosa saya dan semua perbuatan saya yang jahat bahkan diapun memukul saya dengan sebatang kayu sehingga badan saya terbakar".

Kubur-pun berkata kepada saya : "Apakah engkau tidak malu kepada Tuhanku?". Kemudian kubur-pun menghimpit saya dengan himpitan yang kuat sekali sehingga tulang-tulang rusukku menjadi bertebaran dan sendi-sendi tulangku-pun menjadi terpisah-pisah sedang saya dalam siksa sampai malam pertama bulan Sya'ban".

Waktu itu ada suara mengundang dari atas saya : "Hai Malaikat, angkatlah batang kayumu dan siksamu dari padanya, karena sesungguhnya dia pernah menghidupkan/mengagungkan satu malam dari bulan Sya'ban selama hidupnya dan pernah berpuasa pula satu hari dibulan Sya'ban".

Maka Allah ta'aalaa menghapuskan siksa dari padaku dengan sebab aku memuliakan malam hari di bulan Sya'ban dengan shalat dan berpuasa satu hari dibulan Sya'ban; kemudian Dia Allah ta'aalaa memberi kegembiraan kepada saya dengan sorga dan kasih sayangNya".

Dari Nabi SAW. bersabda :

"Barang siapa yang menghidupkan malam dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adh-ha) dan setengah dari bulan Sya'ban, maka hatinya tidak akan mati disaat semua hati sama mati". (Zahratur Riyaadhi) 

Dari 'Aisyah RA, ia berkata :

"Tidak pernah Rasulullah SAW. berpuasa dari suatu bulan yang lebih banyak daripada bulan Sya'ban. Sungguh beliau berpuasa penuh pada bulan Sya'ban".

Dalam riwayat yang lain dikatakan : "Beliau berpuasa pada bulan Sya'ban, kecuali sedikit (beberapa hari saja beliau tidak berpuasa)". (HR.Bukhari dan Muslim)

Rasulullah SAW. ditanya tentang : "Wahai Rasulullah, kami belum pernah melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan lain, seperti engkau berpuasa pada bulan Sya'ban". Rasul SAW. bersabda : "Itulah bulan yang dilupakan oleh manusia, antara Rajab dan Ramadhan. Yaitu bulan dimana amal-amal manusia dilaporkan kepada penguasa alam semesta. Maka aku lebih suka bila amalku dilaporkan sementara aku sedang berpuasa". (HR.Ahmad)

Diriwayatkan dari 'Atha-i bin Yasari Ra. bahwa dia berkata : "Tidak ada satu malam sesudah malam Qadar (Lailatil Qadar) yang lebih utama kecuali dari malam setengah bulan Sya'ban".

Wahai Saudara-saudariku jadikanlah dibulan Sya'ban ini kita banyak-banyak berpuasa dan beramal shaleh menghidupkan sunah Nabi SAW. serta memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, agar kita diridhai oleh Allah SWT. dan mendapat safa'at dari Rasulallah SAW., serta tidak menjadi orang yang merugi diakhirat nanti karena mengetahui keutamaan bulan Sya'ban dan pahala/ganjaran dari shalawat kepada Nabi SAW. karena "siapa yang cinta pada sesuatu hal maka ia akan sering menyebut-nyebutnya".


Buah Safarjal membuat cantik Bayi

Rosulullah SAW mengatakan, "Perintahkanlah mereka agar memberi makan buah jambu merah (jambu safarjal) kepada wanita-wanita yang hamil pada bulan ke-3 dan ke-4 kehamilannya".

Suatu ketika, Thalhah RA menceritakan bahwasanya baginda Nabi Muhammad SAW bersabda: “Aku menemui Nabi SAW. Di tangan beliau ada buah safarjal. Kemudian beliau bersabda: Makanlah ini, karena buah ini bisa melembutkan hati.” (HR. Ibnu Majah).

Demikian pula dalam kitab Mu’jamul Kabiir 1/117 disampaikan berdasar riwayat Imam Yahya bin Yahya, dari Khalid bin Ma’dan bahwa Rasulullah bersabda: “Makanlah oleh kalian (wanita-wanita yang sedang hamil) jambu safarjal karena dapat mempercantik anak.”

Riwayat lain menyatakan, bahwa sekelompok masyarakat mengadu kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka mengeluh lantaran anak-anaknya yang tidak seberapa tampan dan cantik. Maka Allah SWT memberi wahyu kepada Nabi: “Perintahkanlah mereka agar memberi malam buah jambu safarjal kepada wanita-wanita yang hamil pada bulan ketiga dan keempat kehamilannya.”

Nama buah safarjal mungkin agak aneh di telinga sebagian masyarakat kita. Namun ketika disebut bahwa buah itu sama dengan jambu biji (latinnya: Psidium Guajava), maka hampir semua mengenalnya dengan baik. Tidak jarang, tanaman ini tumbuh secara tidak sengaja di pekarangan rumah atau halaman.

Jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi. Malahan bisa tiga sampai enam kali lipat dibandingkan dengan buah jeruk. Vitamin C ini terkandung pada daging buahnya yang segar serta bijinya. Selain buahnya sebagai sumber Vitamin C, hampir semua bagian tanaman ini, terutama daun dan buah muda, dapat mengobati diare. Bahkan bagian ini dikatakan sebagai obat ampuh untuk disentri awal stadium dua.

Buah ini juga disebutkan mampu meningkatkan jumlah trombosit 100 ribu milimeter per kubik tanpa efek samping. Dari pengujian, peningkatan jumlah trombosit dapat tercapai dalam tempo 8-48 jam atau dua hari setelah ekstrak daun jambu biji digunakan. Luar biasa! Sebab dengan naiknya trombosit seseorang hingga batas normal, maka daya tahan tubuhnya juga akan kuat. 

Dengan demikian, penyakit demam berdarah yang menyerang bisa segera sirna. Yang membanggakan, hasil lain dari pengujian pre-klinik mengindikasikan bahwa daun jambu biji tidak memiliki kandungan zat beracun. Sebaliknya, daun jambu biji memiliki komponen yang berkhasiat, yakni kelompok senyawa tanin dan flavonoid. Perlu diketahui, kedua senyawa tersebut dapat menghambat aktivitas pertumbuhan virus dengue.

Seperti disampaikan di depan, bahwa buah ini sarat manfaat. Hal itu tidak semata pada buah yang dimiliki, daun, ranting muda serta akarnya juga sangat berguna. Tak salah bila buah ini dijuluki dengan buah multi-manfaat. Daun digunakan untuk pengobatan diare akut dan kronis, perut kembung pada bayi dan anak, kadar kolesterol darah meninggi, haid tidak lancar, sering buang air kecil, luka berdarah dan sariawan.

Untuk memanfaatkan jambu biji sebagai obat diare dapat dilakukan dengan merebus 15–30 gram daun kering jambu biji dalam air sebanyak 150–300 ml. Perebusan dilakukan selama 15 menit setelah air mendidih. Hasil rebusan disaring dan siap untuk diminum sebagai obat diare. Di samping itu, bisa juga dengan memanfaatkannya dalam bentuk segar, diperlukan 12 lembar daun segar, dicuci bersih, ditumbuk halus, ditambah 1/2 cangkir air masak dan garam secukupnya. Hasil tumbukan diperas, disaring, lalu diminum. Agar terasa lebih nikmat dan tidak sepet, bisa juga ditambahkan madu.

Untuk pengobatan sariawan misalnya bisa dengan memotong segenggam daun dan satu jari kulit batang jambu biji sesuai keperluan, lalu mencucinya sampai bersih. Selanjutnya bahan-bahan direbus dalam satu liter air sampai mendidih. Setelah dingin, disaring. Ramuan inilah yang kemudian diminum.

Sementara untuk luka berdarah, bisa dengan mencuci terlebih dahulu daun jambu biji yang baru dipetik, lantas menggilingnya sampai lumat. Selanjutnya, menempelkannya pada luka dan membalutnya dengan perban. Gantilah perban dan ramuan tersebut 3 kali sehari sampai lukanya sembuh. Sedangkan buahnya sendiri dapat digunakan untuk pengobatan kencing manis (diabetes mellitus), kadar kolesterol darah tinggi (hiperkolesterolemia) dan mengobati sembelit. 

Untuk mengobati penyakit tertentu, akan lebih baik bila buah jambu biji yang dagingnya berwarna merah. Bahkan belakangan ini buah jambu biji merah juga dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah trombosit bagi penderita demam berdarah.

Adapun ranting mudanya digunakan untuk pengobatan keputihan (leukoera). Sementara akarnya pun bisa digunakan untuk pengobatan disentri dengan cara merebus 15-30 gr daun segar atau 2,5-4,5 gr daun kering, lalu air rebusannya diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dengan merebus daun segarnya, lalu air rebusannya digunakan untuk mencuci luka. Atau bisa dengan menggiling daun segar halus, lalu membubuhkannya pada luka berdarah akibat kecelakaan dan benda tajam atau borok di sekitar tulang.

(Sumber : Majalah AULA)
-----