Selamat datang di Website Padepokan Suluk lan Ngudi Ilmu "Ulul Albab" Mojokerto, sebuah Majelis Ta'lim dengan nara sumber KH Dr Wahib Wahab M. Fil I., melaksanakan kegiatan zikir "Suluk" dan mengkaji "Ilmu Salaf dan Modern" setiap Rabu malam pukul 20.00 Wib (Kajian Kitab Untuk Umum), Jumat Pagi pukul 07.00 Wib (Ilmu Tasyawuf) dan Minggu pukul 07.00 Wib (Untuk Kalangan Akademisi/Mahasiswa), di PAS Ngilmu Ulul Albab, Karang Lo - Wates - Mojokerto

Eks PSK Melahirkan 7 Nabi



Di dalam Al Quran dijelaskan "Sungguh tiada karunia dan rahmat yg paling besar bagi hambaNya selain KESEMPATAN BERTAUBAT" (QS 24:21). Dari dasar ini dapat kita jadikan pedoman, utamanya diantara kita yang masih dan sering melakukan hal-hal yang dilarang agama. Mari mulai detik ini untuk segera berubah karena mumpung masih diberi waktu untuk bertobat.

Berikut ini akan kami sampaikan sebuah kisah, yang karena taubat tadi dlalu diangkat derajatnya oleh Allah SWT, Semoga menjadi ibroh bagi kita semua.

Dahulu di kalangan bani Israil terdapat seorang wanita penghibur yang sangat cantik dan telah menimbulkan banyak fitnah di kalangan manusia karena kecantikannya. Pintu rumahnya selalu terbuka, sehingga setiap orang yang melintasi rumahnya, selalu dapat melihat dirinya sedang duduk di atas tempat tidurnya menunggu pelanggan yang akan datang kepadanya.

Setiap orang yang melihatnya pasti akan tergoda oleh kecantikannya. Barangsiapa yang ingin berkencan dengannya, maka orang tersebut harus menyediakan paling sedikit sepuluh dinar emas atau lebih.

Suatu ketika, melintaslah seorang ahli ibadah di depan rumah wanita penghibur tersebut dan tanpa sengaja karena memang pintu rumahnya tersebut selalu terbuka, pandangan mata ahli ibadah tersebut jatuh padanya yang sedang duduk di atas tempat tidur di dalam rumahnya. Dan dengan sebab pandangan itulah, tiba-tiba muncul dalam diri ahli ibadah tersebut keinginan luar biasa kepada si wanita tersebut.

Keinginan yang tiba-tiba muncul tersebut sangat menyiksa dirinya, dia telah berusaha sekuat tenaga dan berdoa kepada Allah agar keinginan tersebut dihilangkan dari dirinya tapi tetap saja tidak bisa, sehingga akhirnya bekerjalah ahli ibadah tersebut untuk mengumpulkan dinar sebagai upah yang akan dibayarkan pada si wanita penghibur tersebut.

Sesudah terkumpul sepuluh dinar, ia segera menuju rumah si wanita penghibur dan diserahkannya uang tersebut kepada pembantunya. Setelah uang diserahkan dan dipersilahkan masuk oleh pembantu tadi, ia diminta untuk menunggu sebentar karena si wanita tersebut sedang berdandan.

Tidak begitu lama ahli ibadah tersebut menunggu, muncullah si wanita penghibur dengan dandanan yang sangat mempesona sekali lalu segera menuju tempat tidur yang biasa ia gunakan untuk menjamu para tamunya.

Melihat si wanita penghibur sudah siap di atas tempat tidurnya, ahli ibadah tersebut segera bergegas dan duduk di pinggirnya. Dengan agak canggung dan perlahan, ahli ibadah tersebut ingin menyentuh si wanita tersebut dengan tangannya, tetapi ketika tangannya hampir menyentuh tubuhnya, tiba-tiba dengan rahmat dan barokah ibadah yang telah ia lakukan dimasa yang lalu, Allah Ta’ala mengingatkan dirinya bahwasanya apa yang akan ia lakukan adalah salah satu perbuatan yang sangat hina dan memalukan.

Dalam benak ahli ibadah tersebut tiba-tiba berkata pada dirinya sendiri; “Sesungguhnya apa yang saya lakukan saat ini dilihat oleh Allah Ta’ala di atas Arsy-Nya, saat ini saya sedang dalam keadaan yang diharamkan oleh-Nya, maka hancurlah sudah amal-amalku yang telah lalu”.

Setelah ahli ibadah tersebut berkata demikian di dalam hatinya, tiba-tiba ia dikuasai ketakutan luar biasa kepada Allah Ta’ala sehingga badannya seakan lumpuh dan berubah warna wajahnya menjadi sangat pucat.Melihat perubahan drastis pada diri si ahli ibadah, wanita penghibur tersebut memandangnya dengan agak kebingungan dan berkata kepadanya; “Apa yang terjadi padamu?”.

Ahli ibadah menjawab; “Aku sungguh takut kepada Tuhanku, izinkanlah aku keluar dari tempat ini”. Wanita penghibur tersebut berkata; “Lucu sekali dirimu….banyak orang yang telah menanti-nanti kesempatan ini, kenapa engkau malah menyia-nyiakannya?, apa gerangan yang menyebabkan kamu berubah pikiran?!”.

Ahli ibadah menjawab; “Aku sungguh takut pada Allah Ta’ala, uang yang telah aku serahkan padamu aku halalkan dan izinkan aku keluar dari tempat ini”.

Wanita penghibur tersebut berkata; “Sepertinya kamu belum pernah melakukan hal seperti ini sama sekali?”.

Ahli ibadah tersebut menjawab; “Tidak….aku belum pernah melakukannya sama sekali”.

Melihat kepolosan si ahli ibadah, wanita penghibur tersebut penasaran dan bertanya; “Dari mana asalmu dan siapa namamu?”.

Mendengat pertanyaan dari wanita penghibur tersebut, ahli ibadah menjawab bahwa ia berasal dari daearah ini dan namanya adalah fulan. Setelah memberi tahu tentang daerah asalnya dan namanya, barulah ahli ibadah tersebut diizinkan untuk keluar dari rumahnya.

Setelah keluar dari rumah si wanita penghibur, ahli ibadah tersebut tidak henti-hentinya memaki dirinya sendiri sambil mengambil debu dijalanan dan dilumurkannya ke kepalanya.

Melihat apa yang terjadi pada diri si ahli ibadah barusan, tiba-tiba hati wanita tersebut tersentuh oleh cahaya hidayah berkat dari ahli ibadah tadi, lalu ia berkata pada dirinya sendiri; “Laki-laki tadi baru sekali melakukan dosa, tetapi ketakutan yang dia rasakan sebegitu hebatnya, sedangkan aku sudah melakukan dosa sejak lama sekali tetapi kenapa kok tidak merasakan apa yang dia rasakan?, Tuhan yang ditakuti oleh laki-laki tersebut adalah juga Tuhanku, bukankah sudah seharusnya ketakutanku pada Tuhanku melebihi ketakutannya?!”.

Setelah merenungkan apa yang terjadi pada dirinya, dia memutuskan untuk taubat dan menghentikan seluruh dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Pintu rumahnya ia kunci dan mulai saat itu ia mulai mengenakan pakaian seorang ahli ibadah.

Sesudah ia bertaubat dan beribadah beberapa lama, ia berkata pada dirinya; “Jika aku bisa menemukan laki-laki ahli ibadah yang aku temui dulu, mungkin ia sudi menikahiku dan aku bisa bersamanya. Ia bisa membimbingku dalam urusan agamaku dan menuntunku dalam beribadah kepada Allah Ta’ala”.

Setelah membulatkan tekat untuk mencari si ahli ibadah, wanita tersebut segera berangkat dengan membawa semua hartanya dan sebagian pembantunya. Setelah sampai pada daerah tempat tinggal si ahli ibadah, wanita tersebut segera bertanya pada penduduk yang tinggal di daerah tersebut tentang ahli ibadah yang ia cari.

Mengetahui ada seorang wanita yang mencari si ahli ibadah, salah seorang warga memberitahukan hal tersebut kepada si ahli ibadah. Mendengar ada seorang yang mengabarkan demikian, ahli ibadah tersebut bertanya-tanya, siapa gerangan wanita yang mencarinya tersebut. Karena dihinggapi rasa ingin tahu, ahli ibadah tersebut segera bergegas menuju tempat dimana wanita yang mencarinya itu berada.

Sesudah sampai pada tempat si wanita yang mencarinya dan mengetahui bahwasanya wanita yang mencarinya tersebut ternyata adalah yang pernah ia temui dulu, ingatlah si ahli ibadah tentang kejadian yang dialaminya.

Setengah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya dan merasa sangat malu sekali, tiba-tiba ahli ibadah tersebut berteriak sangat keras sekali lalu setelah itu tubuhnya rubuh ke tanah. Orang-orang yang berada disekitar tempat tersebut segera menolong ahli ibadah tersebut dan memeriksa jantungnya, dan ternyata nyawa si ahli ibadah yang shalih tersebut telah meninggalkan jasadnya.

Melihat kejadian yang memilukan itu, wanita tersebut sangat sedih sekali. Sambil menangis  sesenggukan, wanita tersebut berkata pada orang yang berada ditempat tersebut; “Aku keluar dari negeriku adalah untuk dirinya, tetapi sekarang ia telah tiada. Apakah dia memiliki saudara laki-laki yang membutuhkan calon istri?”.

Mendengar pertanyaan dari wanita tadi, orang yang ditanyainya menjawab; “Ahli ibadah ini memiliki saudara laki-laki yang juga shalih, tetapi ia tidak memiliki harta”.
Mendengar jawaban seperti itu, wanita tersebut berkata; “Tidak apa-apa….harta yang aku miliki adalah lebih dari cukup untuk hidup berumah tangga”.

Setelah berkata demikian, orang-orang yang berada di tempat tersebut segera mengantarkan wanita tadi menuju kediaman saudara dari si ahli ibadah, dan setelah mengutarakan maksud hatinya, saudara laki-laki dari ahli ibadah tersebut mau menikahinya, dan Alhamdulillah……dari pernikahan tersebut lahirlah tujuh orang anak laki-laki yang ganteng-ganteng yang kesemuanya dengan anugrah Allah Ta’ala menjadi nabi-nabi dikalangan bani Israil.

(Referensi : Diterjemahkan secara bebas oleh al-faqir As’ad dari salah satu kisah yang terdapat pada kitab Tanbih al-Ghafilin karya asy-Syaikh al-Alim al-Faqih Abi Laits as-Samarqondi). link to sarkub.com

-----