Selamat datang di Website Padepokan Suluk lan Ngudi Ilmu "Ulul Albab" Mojokerto, sebuah Majelis Ta'lim dengan nara sumber KH Dr Wahib Wahab M. Fil I., melaksanakan kegiatan zikir "Suluk" dan mengkaji "Ilmu Salaf dan Modern" setiap Rabu malam pukul 20.00 Wib (Kajian Kitab Untuk Umum), Jumat Pagi pukul 07.00 Wib (Ilmu Tasyawuf) dan Minggu pukul 07.00 Wib (Untuk Kalangan Akademisi/Mahasiswa), di PAS Ngilmu Ulul Albab, Karang Lo - Wates - Mojokerto

Ikrimah Bin Abu Jahal Masuk Islam


Abu Ishaw As-Ayabi’I  meriwayatkan, ketika Rasulullah  SAW berhasil menaklukkan kota Makkah, maka Ikrimah berkata :  “Aku tidak akan tinggal di  tempat ini!” Setelah berkata demikian, dia pun pergi berlayar dan memerintahkan supaya  istrinya membantunya.  Akan tetapi isterinya berkata:  “Hendak kemana kamu wahai  pemimpin pemuda Quraisy?” Apakah kamu akan pergi  kesuatu tempat yang tidak kamu  ketahui?” Ikrimah pun melangkahkan kakinya tanpa  sedikitpun memperhatikan  perkataan  istrinya. 

Ketika Rasulullah SAW bersama  para sahabat lainnya telah  berhasil menaklukkan kota Makkah, maka kepada Rasulullah isteri Ikrimah berkata:  “Ya Rasulullah, sesungguhnya Ikrimah telah melarikan diri ke negeri Yaman karena ia takut  kalau-kalau kamu akan membunuhnya. Justru itu aku  memohon kepadamu supaya engkau berkenan menjamin keselamatannya.”

Rasulullah SAW menjawab: “Dia  akan berada dalam keadaan  aman!” Mendengar jawaban itu,  istri Ikrimah memohon diri dan  pergi untuk mencari suaminya.  Akhirnya dia berhasil menemukannya di  tepi pantai  yang berada di Tihamah. Ketika  Ikrimah menaiki kapal, maka  orang yang mengemudikan  kapal tersebut berkata kepadanya: “Wahai Ikrimah, ikhlaskanlah saja!”  Ikrimah bertanya: “Apakah  yang  harus aku ikhlaskan?”

“Ikhlaskanlah bahwa tidak ada  Tuhan melainkan Allah dan akuilah bahwa Muhammad  adalah utusan Allah!” Kata  pengemudi kapal itu.  Ikrimah menjawab: “Tidak, justru  aku melarikan diri adalah karena  ucapan itu.” 

Selepas itu datanglah istrinya  dan berkata: “Wahai Ikrimah  putra bapak saudaraku, aku datang menemuimu membawa  pesan dari orang yang paling  utama, dari manusia yang paling  mulia dan manusia yang paling baik. Aku memohon supaya  engkau jangan menghancurkan  dirimu sendiri. Aku telah memohonkan jaminan keselamatan untukmu kepada  Rasulullah SAW.”

Kepada istrinya Ikrimah  bertanya: “Benarkah apa yang  telah engkau lakukan itu?”  Istrinya menjawab: “Benar, aku  telah berbicara dengan  Rasulullah dan Rasulullah pun  akan memberikan jaminan  keselamatan atas dirimu.”

Begitu mendengar berita  gembira dari isterinya, pada  malam harinya Ikrimah  bermaksud untuk melakukan persetubuhan dengan isterinya,  akan tetapi isterinya menolaknya  sambil berkata: “Engkau orang  kafir, sedangkan aku orang  Muslim.”

Kepada isterinya Ikrimah  berkata: “Penolakanmu itu  adalah masalah besar bagi diriku.” Tidak lama selepas Ikrimah  bertemu dengan isterinya,  mereka pulang kembali.

Mendengar berita bahwa  Ikrimah sudah pulang, Rasulullah  SAW segera ingin menemuinya. Karena rasa kegembiraan yang  tidak terkira, sehingga Rasulullah  SAW sampai memakai serbannya.

Setelah bertemu dengan  Ikrimah, beliau pun duduk.  Ketika itu Ikrimah berserta  dengan istrinya berada di hadapan Rasulullah SAW Ikrimah  lalu berkata: “Sesungguhnya aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku  bersaksi bahwa Muhammad  adalah utusan Allah.”

Mendengar ucapan Ikrimah itu,  Rasulullah SAW sangat merasa  gembira, selanjutnya Ikrimah kembali berkata: “Wahai  Rasulullah, ajarkanlah sesuatu  yang baik yang harus aku ucapkan.”

Rasulullah SAW menjawab:  “Ucapkanlah bahwa  sesungguhnya tidak ada Tuhan  melainkan Allah dan Muhammad adalah hamba-Nya  dan Rasul-Nya”.

Ikrimah kembali bertanya:  “Selepas itu apa lagi?”  Rasulullah menjawab:  “Ucapkanlah sekali lagi, aku bersaksi bahwa sesungguhnya  tidak ada Tuhan melainkan Allah  dan aku bersaksi bahwa  sesungguhnya Muhammad  adalah hamba-Nya dan Rasul-  Nya.”

Ikrimah pun mengucapkan apa  yang dianjurkan oleh Rasulullah  SAW selepas itu baginda  bersabda: “Jika sekiranya pada  hari ini kamu meminta kepadaku  sesuatu sebagaimana yang telah  aku berikan kepada orang lain,  niscaya aku akan  mengabulkannya.”

Ikrimah berkata: “Aku memohon  kepadamu ya Rasulullah, supaya  engkau berkenan memohonkan  ampunan untukku kepada Allah  atas setiap permusuhan yang  pernah aku lakukan terhadap  dirimu, setiap perjalanan yang  aku lalui untuk menyerangmu,  setiap yang aku gunakan untuk  melawanmu dan setiap  perkataan kotor yang aku  katakan di hadapan atau di  belakangmu.”

Maka Rasulullah SAW pun  berdoa: “Ya Allah, ampunilah  dosanya atas setiap permusuhan yang pernah dilakukannya untuk  bermusuh denganku, setiap  langkah perjalanan yang dilaluinya untuk  menyerangku yang tujuannya untuk  memadamkan cahaya-Mu dan ampunilah dosanya atas segala  sesuatu yang pernah dilakukannya baik secara  langsung di depanku maupun di  belakangku.”

Alangkah senangnya hati Ikrimah  mendengar doa yang  dipanjatkan oleh Rasulullah  SAW, saat itu juga ia berkata: “Ya  Rasulullah! Aku bersumpah demi  Allah, aku tidak akan membiarkan satu dinar pun  biaya yang pernah aku gunakan  untuk melawan agama Allah, melainkan akan aku ganti  berlipat ganda demi membela agama-Nya. Begitu juga setiap perjuangan yang dahulu aku  lakukan untuk melawan agama  Allah, akan aku ganti dengan perjuangan yang berlipat ganda  demi membela agama-Nya, aku  akan ikut berperang dan berjuang sampai ke titisan darah  yang terakhir.”

Demikianlah keadaan Ikrimah,  setelah ia memeluk Islam, ia  sentiasa ikut dalam peperangan hingga akhirnya ia terbunuh  sebagai syahid. Semoga Allah  berkenan melimpahkan kurnia dan rahmat-Nya kepada Ikrimah.  Dalam riwayat yang lain pula  diceritakan, bahwa ketika terjadinya Perang Yarmuk,  Ikrimah juga ikut serta berperang  sebagai pasukan perang yang berjalan kaki, pada waktu itu

Khalid bin Walid mengatakan:  “Jangan kamu lakukan hal itu,   karena bahaya yang akan menimpamu lebih besar!”  Ikrimah menjawab: “Karena  kamu wahai Khalid telah terlebih dahulu ikut berperang bersama Rasalullah SAW, maka biarlah  hal ini aku lakukan!” 

Ikrimah tetap meneruskan  niatnya, hingga akhirnya ia gugur  di medan perang. Pada waktu Ikrimah gugur, ternyata di  tubuhnya terdapat lebih kurang  tujuh puluh luka bekas tikaman pedang, tombak dan anak panah.

Abdullah bin Mas’ud pula berkata: Diantara orang-orang  yang termasuk dalam barisan Perang Yarmuk adalah Haris bin  Hisyam, Ikrimah bin Abu Jahal dan Suhail bin Amar. Di saat-saat kematian mereka, ada seorang  sahabat yang memberinya air  minum, akan tetapi mereka menolaknya.

Setiap kali air itu akan diberikan  kepada salah seorang dari  mereka yang bertiga orang itu, maka masing-masing mereka  berkata: “Berikan saja air itu  kepada sahabat di sebelahku.”

Demikianlah keadaan mereka  seterusnya, sehingga akhirnya mereka bertiga menghembuskan  nafas yang terakhir dalam  keadaan belum sempat  meminum air itu.

Dalam riwayat yang lain pula  ditambahkan: “Sebenarnya  Ikrimah bermaksud untuk meminum air tersebut, akan  tetapi pada waktu ia akan  meminumnya, ia melihat ke arah Suhail dan Suhail pun melihat ke  arahnya pula, maka Ikrimah  berkata: “Berikanlah saja air  minum ini kepadanya, barangkali  ia lebih memerlukannya  daripadaku.”

Suhail pula melihat kepada  Haris, begitu juga Haris melihat  kepadanya. Akhirnya Suhail berkata: “Berikanlah air minum  ini kepada siapa saja, barangkali  sahabat-sahabatku itu lebih  memerlukannya daripadaku.”  Begitulah keadaan mereka,  sehingga air tersebut tidak seorangpun di antara mereka  yang dapat meminumnya,  sehingga mati syahid semuanya. Semoga Allah melimpahkan  kurnia dan rahmat-Nya kepada  mereka bertiga.